Jumat, 09 Desember 2011

1920's Fashion: The Flapper Era


Hello guys.. setelah lama nggak posting blog akhirnya saya ada waktu juga buat balik lagi ke sini. Hehehe..
Kali ini kita mau ngebahas fashion tahun 1920, the flapper era. Saya semangat banget kalo membicarakan fashion tahun ’20. Karena apa? Karena bisa dibilang fashion tahun itu adalah ‘kebangkitan’ dan ‘emansipasi’ dari kaum hawa.
Lho, kok bisa?
Mendingan langsung kita bahas aja yuuk.
Flapper artinya macam-macam, pertama berarti seekor anak burung yang sudah berbulu dan sedang belajar terbang dengan menggelapakkan sayapnya. Sedangkan makna lainnya berarti seorang perempuan yang serba canggung, dibilang dewasa belum, dibilang anak-anak sudah tidak pantas lagi. Pemberontakan generasi muda bukan hanya dimasa sekarang, namun juga dimasa pasca Perang Dunia Pertama, dimana nilai-nilai sosial berubah dengan drastis. Masa itu yang disebut sebagai roaring twenties.

Dari segi perilaku

Kosakata Flapper mulai muncul pada masa Perang Dunia Pertama, dan dipopulerkan lagi dengan film bisu berjudul ‘The Flapper’ pada tahun 1920. Flapper atau penggelepak digambarkan sebagai seorang wanita muda yang bebas, mandiri, sensual, berani menempuh resiko dan suka bersenang-senang serta memberontak.

Selain itu, istilah flapper dalam versi lain muncul lantaran gaya berbusana yang lebih pendek, dan sepatu boots yang dilonggarkan sehingga berbunyi 'flap-flap' kala dipakai jalan.

Mereka adalah para generasi muda tahun 20an yang menggemari musik Jazz (masa itu dianggap sebagai musik amoral), berdandan didepan umum (yang pada masa ibunya hanya dilakukan oleh artis dan pelacur), merokok terang-terangan, berkunjung ke speakeasy (bar ilegal karena masa itu minuman beralkohol dilarang), berkencan, menghadiri petting party dan mendengar cerita-cerita cabul (bagi kalangan super flapper) dan berani mengendarai mobil dan motor, pendek kata tindakan-tindakan yang dulu dianggap tabu justru dilanggar oleh kalangan muda ini.








Fashion taste of the flapper

Panjang Rok
Pada awal tahun 20an (1920-1922), rok sudah naik hingga sepanjang betis. Namun tahun 1923-1924 turun hingga batas mata kaki. Sedangkan diera tahun 1925, rok naik hingga 2 cm dibawah lutut dan terus naik hingga pada tahun 1926-1928 mencapai batas lutut dan itulah masa rok terpendek dalam sejarahnya.

Garis Pinggang
Waistline atau garis pinggang baju pada tahun 1920 sampai 1922 masih sebatas pinggang, namun pada tahun 1923-1924 mulai turun hingga sebatas pinggul. Bahkan pada era 1925 dikenalkan baju tanpa garis pinggang alias bentuk pipa.

Praktis
Masa itu adalah era diawalinya berbusana secara sederhana, ringkas dan siap pakai. Tahun 1924 diperkenalkan one hour dress dimana pakaian siap jadi dalam waktu sejam.





Busana dalam
Korset digantikan dengan pakaian dalam yang disebut step-in. Step ins mirip dengan baju terusan, hanya berwarna putih dan lebih tipis serta ringan. Tidak menyiksa sebagaimana layaknya korset. Disamping itu korset dilepas agar bisa menari dengan leluasa.

Topi
Sedangkan untuk topi, yang paling terkenal saat itu adalah topi berbentuk lonceng atau cloche yang sesuai dengan potongan rambut bob. Atau topi model cilukba alias pickaboo hat.


Kaus kaki
Flapper juga dilengkapi dengan stocking yang tergulung hingga bawah lutut dan kalung mutiara panjang sebagai pelengkap modenya. Selain itu warna stocking tidak lagi semata hitam, melainkan warna kulit dan diberi icon.

Perangkat Lainnya
Selain itu seorang flapper atau penggelepak harus mempunyai atribut seperti kalung mutiara panjang, baju kaos, baju tanpa lengan dengan corak bunga-bunga atau art deco.





Hair-Do
a. Bob
Perkembangannya dipengaruhi oleh cerita “Bernie Bob Her Hair” karya F. Scott Fitzgerald.Model rambut ini disebut sebagai model yang paling disukai pada era 1920-an, cirinya adalah cutting di bawah kuping dan berbentuk kotak pada dasar kepala, ada beberapa orang yang menambahkan poni, tapi umumnya mereka memilih panjang yang sama untuk bagian depan, dengan pemilihan belahan rambut pada salah satu sisi kepala.

b. Dutch Boy
Meskipun model ini tidak sepopuler model Bob, tapi model rambut ini menjadi cukup dikenal, alasannya karena dipopulerkan oleh salah satu orang yang berpengaruh di dunia hiburan pada masa itu, Louise Brooks. Ia juga disebut-sebut sebagai The Most Iconic Style of the 1920’s Hairstyle dan dijuluki sebagai “The Girl in the Black Helmet”. Jenis potongannya cukup pendek dan berbentuk kotak, poni dijadikan pelengkap akhir.

c. Shingle
Penata rambut terkenal asal Perancis, Antonie adalah orang yang berperan dalam penemuan model rambut ini. Unsur utamanya adalah tekstur rambut yang licin dan sangat flat, serta penataannya menutupi kuping. Potongannya juga cukup pendek pada bagian belakang (leher), nggak lupa dengan aksen poni.


d. Eton Crop
Namanya disesuaikan British Boy’s Prep School. Yang menarik perhatian adalah ini merupakan salah satu model yang pendek pada semua bagian kepala.


Famous people

women
1. Louise Brooks : Ia adalah seorang aktris dan penari Broadway, rambut pendek hitamnya sudah menjadi cirri tersendiri. Ia juga terkenal karena beberapa keputusannya yang berani dalam memilih film peran yang ia mainkan. Julukan lain yang ia miliki adalah Queen of a “New Age”.

2. Gloria Swanson : Sama dengan Louise Brooks, is juga disebut sebagai Queen of a “New Age”.


Men
1. Al Capone : gangster terkenal.
2. F. Scott Fitzgerald : pengarang “The Great Gatsby”.

3. Charles Lindbergh : aviator.
4. Jack Dempsey : Petinju.
5. Babe Ruth : Pemain Baseball
6. Albert Einstein : Salah satu penemu terhebat pada abad 20.
7. Al Jolson : Aktor dan Penghibur.
8. Charlie Chaplin : Aktor, yang dapat dikatakan sebagai salah seorang dari mereka yang paling terkenal sepanjang sejarah.
9. Duke Ellington : musisi dan leader dalam band di “The Cotton Club”.



gimana.. sudah mulai terinspirasi? nggak salah kan kalau saya interest banget sama style yang satu ini.
pssst.. katanya flapper style diprediksi bakal ngehits lagi loh, tahun 2012..
well, kita tunggu saja.
see ya in the next post!

Rabu, 12 Oktober 2011

Victoria Fashion

Busana Victoria terdiri dari berbagai mode dan tren dalam budaya Inggris yang muncul dan tumbuh di provinsi sepanjang era Victoria dan pemerintahan Victoria , masa yang akan berlangsung dari Juni 1837 sampai Januari 1901. Meliputi hampir dua pertiga dari abad ke-19, 63 tahun pemerintahan akan melihat banyak perubahan di dunia fashion. Perubahan ini akan mencakup, tetapi tidak terbatas pada, perubahan dalam pakaiana, arsitektur, satra, dan dekoratif dan seni visual.

Pada tahun 1840-an dan 1850-an , gaun perempuan dikembangkan bahu sempit dan miring, pinggang rendah dan runcing, dan rok berbentuk lonceng. Korset, kamisol selutut, dan lapisan menyentak rok yang dipakai di bawah gaun. Pada 1850-an jumlah rok berkurang dan crinolinedipakai ukuran rok diperluas. Gaun hari memiliki yang solid korset dan gaun malam memiliki leher yang sangat rendah dan dikenakan dari bahu dengan syal tipis panjang dan opera-sarung tangan.
File: Melville - Ratu Victoria.jpg
Melville-Ratu Victoria
Pada 1860-an , rok menjadi datar di depan dan diproyeksikan keluar lagi di belakang wanita itu. Gaun hari memiliki lengan lebar pagoda dan leher tinggi dengan renda atau tatted kerah. Gaun malam punya leher rendah dan lengan pendek, dan dikenakan dengan sarung tangan pendek atau renda jari atau kaitan mitt.





Restrictive Flamboyance

Victorian fashion, Crinoline, to Crinolette, to Bustle: 1860-1880, An Extensive study of the Victorian Era: Sitemap | Step back into an age of paradox and power; The Victorian age was not one, not single, or simple. avictorian.com


Victorian fashion, Crinoline, to Crinolette, to Bustle: 1860-1880, An Extensive study of the Victorian Era: Sitemap | Step back into an age of paradox and power; The Victorian age was not one, not single, or simple. avictorian.com
The Crinoline

Victorian fashion, Crinoline, to Crinolette, to Bustle: 1860-1880, An Extensive study of the Victorian Era: Sitemap | Step back into an age of paradox and power; The Victorian age was not one, not single, or simple. avictorian.com
The Crinolette


Victorian fashion, Crinoline, to Crinolette, to Bustle: 1860-1880, An Extensive study of the Victorian Era: Sitemap | Step back into an age of paradox and power; The Victorian age was not one, not single, or simple. avictorian.com
The Bustle

Pada 1870-an, uncorseted gaun teh diperkenalkan untuk informal yang menghibur di rumah dan terus tumbuh dalam popularitas. ramai digunakan untuk menggantikan crinoline untuk memegang rok di belakang wanita itu, bahkan untuk "gaun pantai".

File: lilac Tissot 1875.jpg
Pakaian Harian-Lilac Tissot 1875

File: Jeanna Samary-Renoir.png
Gaun Malam- Jeanna Samar 1878

Pada tahun 1880-an, kebiasaan mengendarai memiliki jaket yang cocok dan rok (tanpa hiruk pikuk a), kemeja berkerah tinggi atau chemisette, dan topi dengan kerudung. Berburu kostum telah tersampir pergelangan rok panjang dikenakan dengan sepatu bot atau pelindung kaki . Pakaian yang dikenakan ketika keluar berjalan memiliki rok panjang dan jaket, dikenakan dengan kesibukan, dan topi kecil atau topi. Wisatawan mengenakan jas panjang seperti lap debu .

File: Frith Sebuah detail.jpg Lihat Swasta
Baju Estetis (kiri-kanan) dan Baju Modis (tengah)-1883

File: James Abbot McNeill Whistler 011.jpg
 Lady Meux 1882

Pada 1890-an, fashion wanita menjadi lebih sederhana dan lebih boros, keduanya ramai dan crinoline jatuh dari penggunaan dan gaun-gaun itu tidak seketat sebelumnya. Korset masih digunakan tetapi menjadi sedikit lebih panjang, memberikan perempuan siluet S-kurva sedikit. Rok mengambil bentuk terompet, pas dekat atas pinggul dengan potongan pinggang dan tawon pembakaran tepat di atas lutut. Leher tinggi dan lengan sombong menjadi populer. Pakaian olahraga untuk perempuan, seperti bersepeda gaun, gaun tenis, dan pakaian renang menjadi populer.

Wanita Victoria 1890


Wanita Victoria 1990