Sabtu, 17 September 2011

Sejarah Fashion

Fashion sudah menjadi bagian yang lekat dalam kehidupan kita. Apalagi zaman sekarang, penggunaan pakaian sudah bukan memperhatikan fungsi dasarnya saja, tetapi juga unsur estetika.
Bicara tentang fashion, pasti nggak bisa disangkal bahwa wanita sangat identik dengan fashion. Ingat garpu, ingat sendok. Ingat fashion, ingat wanita o:) . tapi kayaknya kurang seru membahas mengenai fashion tanpa melirik sejarahnya dulu. Let’s cekidot!

Pada dasarnya pakaian tidaklah hanya merupakan alat pelindung terhadap keadaan cuaca semata mata. Suku bangsa primitive ada kalanya mengenakan pakaian tebal panas di Katulistiwa dan kadang-kadang hampir telanjang didaerah kutub.
Ini sebagian dikarenakan adanya keinginan merias diri yang lebih kuat dibandingkan penyesuaian dengan keadaan sekitar. Kiranya sedikit sifat ini tidak hanya ada dimasa purba tetapi hingga masa kini pun sikap itu masih terpelihara disebagian umat manusia.
Perbedaan berbusana antara suku bangsa di pegunungan, kaum nomaden, penghuni padang pasir, goa, petani dan orang kota terlihat jelas. Sedangkan pada golongan berkedudukan tinggi, kaum ningrat dan aristocrat unsure-unsur simbolis kedudukan mereka sangat ditonjolkan.
Bangsa-bangsa kuno pada mulanya hanya mengenakan kain cawat, kadang-kadang dilengkapi dengan selendang. Tutup kepala dan alas kaki, hampir tak dipakai. Busana zaman kuno yang sangat berpengaruh adalah busana yang berasal dari suku bangsa yang memiliki kebudayaaan sendiri seperti bangsa Mesir Kuno dan Bangsa Babylonia. Kedua bangsa ini memiliki bentuk dasar busana yang sama yaitu bentuk dasar kemeja.
Bangsa Mesir Kuno menghias bentuk dasar ini dengan mempergunakan kain itu sendiri, yaitu dengan cara pemberian lipit-lipit ( pleats, plissee ). Bangsa Babylonia dengan menambah potongan-potongan strook yang berumbai-rumbai.

 
Bentuk kostum dari masing-masing suku bangsa zaman kuno ini saling berbeda tapi sepintas tak terlihat perbedaannya. Potongan-potongan kain besar atau lebarnya tergantung yang dihasilkan oleh alat tenun pada masa itu diterima sebagai bentuk dasar kostum untuk kemudian dilipat, dililit, dilingkarkan atau disusun pada badan dalam aneka perbandingan panjang atau lebar kain itu sendiri.
Akan jelas bahwa dengan demikian busana zaman kuno dapat dibagi dalam tiga kelompok, yaitu :
  1. Rok – rok lipit ( sarung )
  2. Bentuk dasar kemeja
- tunika
- kaftan



Tunika dan kaftan hingga kini masih dikenakan oleh bangsa-bangsa di Afrika Utara dan Timur Tengah.

3.   Deraperi.
Sepotong kain disusun pada bahan, acapkali sebagai tambahan. ( ingat : sari pada busana khas India )
Busana deraperi memberi aksen pada gerakan badan hingga merupakan pakaian paling plastis dari Dunia Kuno.



Dalam dunia kuno bentuk celana hampir tidak digunakan. Sesekali bentuk ini dijumpai sebagai pakaian rasionil pada suku bangsa- suku bangsa pegunungan atau pada suku bangsa-suku bangsa penunggang kuda.


Demikian pengantar sekilas tentang sejarah fashion. Pada postingan selanjutnya akan dibahas mengenai fashion pada zaman mesir kuno.
See ya! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar